Pengetahuan Pintar

Terpuruk Namun Kembali untuk Rakyat Kecil, Robin Hood 2018

Kisah tentang pencuri berkerudung yang membantu orang-orang miskin dan tertindas. Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan kisah satu ini, Robin Hood. Sudah menjadi cerita yang cukup melegenda mengenai seseorang yang mencuri uang pajak perbuatan korupsi untuk menolong rakyat kecil. Kisah ini akhirnya kembali di angkat menjadi sequel secara real dengan judul film yang sama, Robin Hood.

Secara singkat, Robin of Loxley merupakan seorang bangsawan yang tinggal di daerah Nottingham. Ia cukup terpandang sebagai seorang bangsawan yang baik hati. Namun malapetaka terjadi saat Rob (sebutan akrab dari Robin) harus menjalankan wajib militer dan meninggalkan gelarnya demi melayani bangsa. Ia kehilangan semua hal yang pernah ia miliki seperti gelar kebangsawan, harta, hingga cintanya Marian yang harus meninggalkannya karena kabar Robin telah gugur dalam pertempuran. Robin akhirnya bertemu dengan John yang kemudian mengubah cara pandang serta hidupnya. Robin akhirnya kembali hadir sebagai ‘The Hood’, pencuri uang pajak yang diperoleh dari rakyat untuk keperluan korupsi. Uang hasil curian kemudian dibagikan kepada rakyat yang membutuhkan.

Robin Hood 2018

Source: Goodbye Kansas Studios

Sebagai perwujudan dalam film, Lionsgate cukup sukses menghadirkan tokoh ‘Robin Hood’ dalam identitas yang lebih segar. Film ini cukup sukses membuat efek visual yang menarik dan memacu adrenalin dengan permainan kamera dan sentuhan teknologi yang membuatnya terlihat cukup nyata.

Penggambaran karakter juga menjadi sebuah ‘pemanis’ dari film ini. Sebagai pemeran Robin of Loxley, Taron Egerton cukup terlihat ‘segar’ dengan perpaduan kostum yang modis. Nilai maskulin lebih ditunjukkan dari pada watak Robin Hood sebenarnya yang merupakan petarung kuat yang garang. Penonton juga diberikan kejutan saat Jamie Dornan memerankan Will Scarlet. Film ini berhasil memberi nuansa baru dalam kisah legendaris yang direalisasikan.

Cukup disayangkan detail-detail lain sempat terlewatkan di dalam film satu ini. Karakter dari ‘Robin’ dan beberapa karakter lainnya masih dirasa cukup kurang merepresentasikan visual ‘cerita sebenarnya’. Kesan modern justru terlihat lebih nyata dengan potongan rambut serta style busana dari beberapa tokoh. Hal lainnya adalah alur cerita yang dikemas di dalam film. Alur cerita yang disajikan terasa ‘klise’. Penggambaran kehidupan tokoh utama cukup disajikan ‘apa adanya’ tanpa ada tambahan kejutan lain, sesuai dengan isi cerita. Namun tentu hal tersebut tidak menjadi masalah yang berpengaruh mengingat penyajian dari efek visual dan ornamen lainnya cukup detail dan menarik.

Robin Hood (2018) cukup menjadi rekomendasi bagi Anda pecinta kisah zaman dulu yang cukup legendaris disajikan secara real. Makna dan alur cerita juga cukup mudah untuk dapat dipahami segala umur. Namun pertanyaan besar mungkin akan Anda dapatkan di akhir dari cerita, apakah akan ada sequel Robin Hood selanjutnya? Kita tunggu saja, yah! (VIKW)