Pengetahuan Pintar

Raise of The Red Lantern, Film Unik Bersejarah

Jika anda tertarik dengan melihat sekilas kehidupan di China pada masa lalu, maka anda harus menonton film Raise of The Red Lantern yang dibintangi oleh Gong Li. Film lama seperti Raise of The Red Lantern ini pun tampak halus dan bening jika anda menggunakan smart ULED TV terbaru. Berikut adalah sekilas review mengenai film Raise of The Red Lantern.

Raise of The Red Lantern adalah sebuah film yang mengambil latar belakang di China pada tahun 1920an. Dimana pada tahun itu terjadi beberapa krisis di negara China, salah satu diantaranya adalah kekeringan di faktor pertanian, yang menyebabkan ratusan petani mengalami kerugian dan antara hijrah ke daerah perkotaan dekat pesisir atau mencari uang dengan cara menjual anak- anak mereka dalam perbudakan.

Salah satu dari korban tersebut adalah Songlian, yang merupakan tokoh utama dari film Raise of The Red Lantern ini. Ia di “jual” secara halus dengan cara dinikahkan dengan seorang pedagang kaya untuk kemudian menjadi istri ke-empat dari pedagang tersebut. Film ini menceritakan kehidupan Songlian yang berusaha merebut perhatian si pedagang atau Tuan dari rumah yang kini Ia tinggali tersebut dengan bersaing melawan ketiga istri – istri sebelumnya.

Dari film ini, anda akan melihat sekilas sebuah kehidupan yang terjadi pada tahun 1920 an tersebut serta salah satu akibat yang dialami oleh anak – anak yang dijual untuk atau sebagai selir atau istri pedagang. Songlian termasuk yang beruntung karena Ia memiliki Pendidikan yang cukup tinggi di masa itu sehingga Ia dilamar menjadi seorang istri bukan terjual sebagai seorang budak.

Istri pertama dari pedagang tersebut telah memiliki seorang putra yang lebih tua dari Songlian, sementara istri kedua lah yang lebih berpengaruh di dalam rumah tangga mereka karena istri pertama kurang lebih sudah tidak perduli karena Ia hanya ingin hidup damai dan tercukupi. Dan meski bagaimana pun Ia tetaplah istri pertama dari pedagang tersebut.

Sementara istri ketiga adalah seorang penyanyi opera yang terlibat dalam perselingkuhan dengan dokter keluarga yang ditugaskan untuk menjaga kesehatannya. Semua terbongkar ketika kebohongan Songlian akan kehamilannya terbongkar dan dalam keadaan mabuk menceritakan segala yang Ia ketahui mengenai perselingkuhan istri ketiga pada istri kedua yang meski dikatakan memiliki wajah seperti Buddha, tapi hatinya seperti iblis.

Istri kedua pun memberitahu Tuan mereka yang menyebabkan eksekusi dari istri ketiga. Songlian yang melihat aksi eksekusi alias pembunuhan tersebut pun menjadi gila karena rasa bersalah dan perasaan tak berdaya nya untuk keluar dan mengubah nasibnya.

Film ini menggambarkan bagaimana janggalnya para wanita yang menjadi istri ini menurut dan tunduk secara total terhadap situasi kehidupan mereka, atas kehendak dari suami mereka, atas budaya yang mereka anut, serta menjadikan satu sama lain sebagai musuh dibalik selimut. Beberapa mengatakan bahwa terdapat nilai nilai feminisme serta politik dan patriarki yang tersirat secara halus di dalam film ini.