Pengetahuan Pintar

Mengintip Keindahan Monumen Kapal Selam di Surabaya!

Apakah kamu berencana berlibur ke Kota Surabaya? Jika ya, sebelum melakukan perjalanan, jangan sampai lupa proteksi diri dengan beli asuransi online khusus untuk perjalanan, ya. Setelah itu, baru kemudian mencari destinasi wisata yang akan dikunjungi. Jika kebingungan mencarinya, kamu bisa nih mengunjungi Monumen Kapal Selam.

Monumen Kapal Selam merupakan armada kapal selam KRI Pasopati 410 yang sangat berpartisipasi di TNI AL Indonesia sejak tahun 29 Januari 1962. Kapal selam ini dulunya dibuat oleh Rusia, Whiskey Class tahun 1952 dan memiliki panjang sekitar 76,6 meter dengan lebar sekitar 6,3 meter serta dilengkapi dengan gas uap torpedo sehingga mampu menyelam sampai kedalaman 300 meter di bawah laut.

Selama pengabdiannya pada NKRI, kapal selam ini berperan aktif dalam menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut yurisdiksi nasional. Misalkan, Operasi Natuna Jaya, Pertempuran Laut Aru, hingga Operasi Trikora pada tahun 1962.

Di dalam kapal selam ini sendiri terdapat sekitar tujuh ruangan yang kerap digunakan oleh perwira maupun awak kapal, seperti:

  • Ruang I. Ruang I digunakan untuk membokar dan memuat torpedo.
  • Ruang II. Ruang II biasanya kerap dipakai untuk tempat bekerja, tempat tinggal, tempat makan, dan lounge room.
  • Ruang III. Ruang III digunakan untuk ruangan Pusat Informasi Tempur (PIT).
  • Ruang IV. Ruang IV dimanfaatkan untuk ABK (Anak Buah Kapal).
  • Ruang V. Ruang V difungsikan untuk menyimpan pesawat bantu, motor diesel, hingga pengendaliannya.
  • Ruang VI. Ruang VI biasanya dipakai untuk ruang listrik. Di dalam ruangan ini terdapat dua motor listrik atau generator yang dimanfaatkan untuk menggerakkan baling-baling sekaligus pengisian daya baterai.
  • Ruang VII. Ruangan VII digunakan untuk menyimpan torpedo buritan.

Yang menarik, penjaga dari Monumen Kapal Selam ini adalah mantan awak kapal KRI Pasopati sehingga ketika mengunjungi monumen ini kamu akan diceritakan tentang pengalamannya menghadapi pertempuran, salah satunya pertempuran di Laut Arufuru.

So, mau mendengar cerita perjuangan mantan awak kapal KRI Pasopati ketika menghadapi pertempuran menggunakan kapal selam? Langsung dengarkan dengan mengunjungi Monumen Kapal Selam yang terletak di Jl. Pemuda No. 29, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya atau lokasinya tidak jauh dari Plaza Surabaya. Selamat berlibur, ya!