Pengetahuan Pintar

Kecelakaan Berkendara, Hasil Buah Ketidakbijakan Pengguna

Aktivitas manusia tidak akan terlepas dengan penggunaan kendaraan sebagai transportasi hariannya. Segala sektor dalam bisnis tentu juga memanfaatkan kendaraan sebagai sebuah saluran untuk melakukan kegiatan distribusi. Apakah Anda sadar bahwa kematian akibat kecelakaan yang paling berbahaya di hidup ini adalah penggunaan kendaraan darat? Cukup tidak diherankan bahwa hal ini membuat sebuah asuransi kesehatan berlomba-lomba memenangkan ekspektasi manusia berkaitan dengan dampak kerugian yang di rasakan, terutama dalam hidup korban.

Berkendara di Bawah Umur

Source: Tribun Jogja

Cukup masih menjadi hal yang perlu diprihatinkan bahwa warga setempat masih cukup lalai dalam ‘mematuhi’ hukum yang kita junjung tinggi. Percaya atau tidak, ini cukup merugikan sebagai sesama pengguna jalur darat. Keamanan seolah menjadi hal yang cukup ‘dipermainkan’. Kurangnya perhatian terhadap dampak jangka panjang cukup menjadi masalah yang mengancam. Beberapa dari masyarakat juga seolah bersikap acuh tak acuh terhadap kejadian ini.

Mari kita perjelas, kita tentu tidak akan asing dengan kejadian bagaimana anak di bawah umur dapat mengendarai kendaraan bermotor. Kembali, saya mengajak kita semua melihat ini dari sisi berbeda. Kendaraan memang menjadi sebuah kebutuhan dalam keseharian, namun sadarkah bahwa ini cukup menjadi kasus yang berbahaya? Dalam artikel yang di ulas Detik.com mengenai “Angka Kecelakaan Pengendara Bawah Umur Bisa Berlipat Ganda” memperoleh data statistik kerugian dari luka ringan, luka berat, hingga meninggal dunia tertinggi terjadi akibat anak yang berusia dibawah umur atau belum layak menggunakan kendaraan. Beberapa pernyataan juga mengulas fenomena bagaimana orang tua memberi anak menggunakan kendaraan pada usia belum pantas sebagai sebuah ‘kebanggaan’.

Selain itu, Anda mungkin sudah tidak mengherankan tentang kejadian dari fenomena SIM tembak. Fenomena ini sudah tak jarang terjadi di belahan daerah di Indonesia. Beberapa spekulasi seperti adanya permainan ‘orang dalam’, adanya ‘jalur cepat’ dengan permainan uang, koneksi kekerabatan, bantuan calo atau hal lainnya yang masih dipertanyakan kebenarannya. Bagaimana pun cara dari SIM tembak, Anda perlu tahu bahwa ini berarti secara tidak langsung mendukung praktik dari KKN. Selain merugikan pengguna ‘jasa’ tersebut, tentu terdapat dampak jangka panjang lainnya. Pengguna jasa akan dibodohkan, tanpa pengetahuan rambu lalu lintas, tanpa adanya persetujuan secara formal atau resmi, bahkan kredibilitas menjadi seseorang yang layak untuk berkendara menjadi tanda tanya besar.

Besar harapan untuk kita sebagai masyarakat lebih bertindak bijak. Jangka panjang dari dampak ini tentu akan merugikan sesama kita. Selain itu, bagaimana dengan dukungan untuk negara sejatera? Tentu kita harus melakukan semua hal berdasarkan prosedur yang seharusnya, tidak dengan menggunakan ‘jalur pintas’. Semoga bermanfaat! (VIKW)