Inovasi pada dunia teknologi dimaksudkan untuk membantu manusia dalam memproduksi barang dan jasa. Hasil berupa internet berkecepatan tinggi, kecerdasan buatan, analisis data besar, serta teknologi penyimpanan awan (cloud) memang berhasil menolong kinerja manusia beberapa tahun belakangan. Tak bisa dipungkiri, hal-hal tersebut dapat “menggantikan” posisi manusia kelak. Sehingga, untuk mengimbangi kemajuan teknologi, seorang pekerja perlu memperkuat sejumlah soft skill atau keterampilan lunak yang dimilikinya, yang bisa dilakukan di platform soft skill assessment.
Dua tahun lalu, Forum Ekonomi Dunia (WEF) mempublikasikan daftar prospek keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang pekerja untuk dapat terus bersaing. Apa sajakah soft skill yang dicantumkan dalam daftar tersebut?
- Berpikir analitis, kritis, dan inovatif.
Diperkirakan, otomatisasi pada sejumlah sektor bisnis akan berubah cukup drastis pada tahun 2002. Forum Ekonomi Dunia memprediksi bahwa pada tahun tersebut, pembagian kerja antara manusia dan mesin adalah 58% dan 42%. Sehingga, kemampuan berpikir analitis, kritis, dan inovatif—yang tak dimiliki mesin—adalah poin unggul yang dimiliki oleh manusia. Kemampuan-kemampuan perlu dipunyai bukan semata untuk “melawan” mesin, melainkan juga meningkatkan kualitas seseorang dalam dunia kerja.
- Kreativitas, originalitas, dan inisiatif.
Mesin atau robot memiliki sistematika yang sama. Sehingga, satu mesin atau robot akan memiliki cara kerja yang sama dengan mesin atau robot lainnya. Inilah yang membedakan manusia dengan mesin atau robot. Dengan memiliki kemampuan ini, seorang pekerja memiliki ciri khas yang membedakan nilai dirinya dari pekerja lain.
- Memecahkan masalah yang kompleks.
Kemajuan teknologi memang membantu manusia meningkatkan produksi pekerjaannya. Di sisi lain, kemungkinan model-model masalah baru yang timbul dari perubahan ini pun tetap ada, misalnya bahaya dari internet ataupun serangan siber. Tools atau alat-alat bantu yang kompleks tentu membutuhkan pengontrol yang memahami betul kompleksitas dan cara memecahkan isu-isu yang mungkin timbul. Makanya, kemampuan memecahkan masalah yang kompleks juga menjadi soft skill yang patut dimiliki oleh seorang pekerja di tahun-tahun yang akan datang.
Nah, itulah dia 3 soft skill yang wajib dimiliki oleh seorang pekerja di tahun 2022, khususnya fresh graduate yang akan melamar maupun melakukan wawancara kerja di sebuah perusahaan. Namun demikian, sekalipun memiliki tiga soft kill tersebut, sebaiknya fresh graduate yang akan melakukan interview kerja jangan sampai mengatakan kalimat-kalimat ini seperti, semua jawaban ada di dalam CV saya. Ini tentu saja menjadi nilai minus untuk pelamar tersebut. Semoga bermanfaat.