Pengetahuan Pintar

Kode Oli Mesin yang Perlu Kamu Ketahui

Secara umum, ada tiga macam kode oli mesin, khususnya kode oli untuk motor matic Honda. Masing-masing kode ini dimiliki oleh asosiasi yang mengawasi dan mengatur tentang pelumas kendaraan. Ketiganya juga memiliki diversifikasi yang berbeda-beda. Apa sajakah kode-kode yang dimaksud? Temukan ulasannya dalam paragraf berikut!

  1. Melansir situs Tirto, SAE merujuk pada Society Automotive Engineering. Lembaga ini merupakan badan yang dihuni oleh sekumpulan insinyur yang bekerja untuk mengembangkan standar kualitas produk otomotif. Salah satu produk yang diawasi oleh SAE adalah oli mesin. Untuk produk satu ini, SAE mengukur dan mengeluarkan skala viskositas atau tingkat kekentalan oli. Contoh kode SAE adalah SAE 5W-30. Huruf “W” setelah angka 5 merujuk pada “winter” atau suhu dingin (minus). Sedangkan angka 30 merujuk pada suhu panas. Sehingga, kode ini memiliki arti: tingkat kekentalan oli berada di antara -5 derajat Fahrenheit dan 30 derajat Fahrenheit. Satuan Fahrenheit digunakan sebab organisasi ini berbasis di Amerika.
  2. JASO adalah akronim dari Japanese Automotive Standard Organization. Lembaga ini mengatur klasifikasi oli untuk mesin 2-tak dan mesin 4-tak. Kode oli mesin yang diciptakan oleh JASO dikelompokkan berdasarkan jenis mesin. Jadi, kode oli mesin 2-tak tidak memiliki persamaan dengan kode oli mesin 4-tak. Adapun kode oli untuk mesin 2-tak JASO adalah JASO FA, JASO FB, JASO FC, dan JASO FD. Klasifikasi ini diurutkan berdasarkan volume asap yang dihasilkan oleh mesin kendaraan, yang mana JASO FA menghasilkan asap paling banyak dan JASO FD cenderung nihil asap. Sedangkan kode oli untuk mesin 4-tak JASO adalah JASO MA dan JASO MB. Pembedaan keduanya didasari pada besaran kandungan aditif dan tingkat friksi yang dihasilkan. JASO MA tidak memiliki kandungan aditif sehingga tingkat friksinya cukup tinggi. Sementara itu, JASO MB memiliki kandungan aditif sehingga tingkat friksinya paling rendah.
  3. Masih melansir Tirto, API merupakan American Petroleum Institute. Institusi ini membuat standar kualitas pelumas kendaraan berdasarkan tingkat viskositas SAE, kemampuan proteksi gesekan, dan kemampuan mengendalikan temperatur mesin. Kode oli API ada API SM dan API SM. Keduanya dibedakan atas kemampuan oli untuk mengakomodir panas mesin serta membersihkan kotoran dalam ruang mesin. API juga memiliki kode oli untuk mesin diesel, yakni api CK-4 yang menetapkan jika oli mesin diesel harus memiliki kemampuan proteksi terhadap oksidasi, resisten dari viskositas pada suhu tinggi, serta bisa melindungi mesin dari endapan residu bahan bakar.

Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan, apa arti kode-kode yang tercantum dalam botol minyak pelumas mesin untuk motormu? Jadinya, besok-besok ketika terpaksa mesti mengganti sendiri oli motormu, kamu tahu harus mencari yang mana. Semoga bermanfaat!