Agar aman, saat berkendara Anda pasti disarankan untuk selalu berhati-hati dan tidak menyalip kendaraan lain secara ugal-ugalan. Namun, kadang saran tersebut kerap diabaikan dan banyak pengemudi yang melaju dengan kecepatan tinggi. Padahal, melakukan hal ini sangat tidak disarankan karena bisa membahayakan keselamatan diri dan pengendara lainnya. Sekalipun memiliki asuransi kendaraan bermotor yang akan menanggung biaya perbaikan kendaraan jika mengalami kecelakaan, tapi kerugian yang bisa dialami saat terjadi kecelakaan tidak hanya sebatas materi saja, tetapi juga keselamatan Anda sebagai pengendara dan pengguna jalan lainnya.
Oleh karena itu, tak heran jika banyak instruktur berkendara yang mengenalkan teknik defensive driving dan safety driving. Apakah itu? Mari, kita simak ulasannya di bawah ini:
- Defensive driving. Defensive driving merupakan salah satu teknik berkendara yang mana pengemudi lebih banyak mengalah dan memilih berkendara dengan cara aman. Menerapkan teknik ini, pengemudi tidak hanya menyelamatkan dirinya sendiri namun juga pengendara lainnya. Lantas, apa saja keuntungan yang didapat jika menerapkan teknik defensive driving ini saat berkendara? Yuk, disimak!
- Memberikan rasa nyaman kepada pengendara.
- Mengantisipasi terjadinya kecelakaan ketika berkendara.
- Menghemat penggunaan bahan bakar minyak.
- Safety driving. Safety driving merupakan teknik berkendara berdasarkan pada keterampilan dan keahlian pengendara. Biasanya, teknik ini bertumpu pada kemampuan pengemudi dalam menguasai skill based driving. Pengalaman berkendara pengemudi akan semakin berkembang seiring dengan jam terbang mereka ketika berkendara di jalan raya. Pengemudi yang menerapkan teknik ini umumnya memiliki cara berkendara yang aman, stabil, sesuai dengan aturan, dan selalu waspada dengan kondisi jalanan. Adapun keuntungan yang didapat jika menerapkan teknik ini adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan skill ketika berkendara.
- Mengendarai kendaraan menjadi lebih aman.
- Mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.
Jika diperhatikan, kedua teknik berkendara yang sudah dituliskan di atas memang berbeda, tapi keduanya tetap memiliki tujuan positif di mana memberikan rasa aman dan nyaman ketika berkendara. Jika ditanya, teknik manakah yang paling baik, tentu tidak bisa dibandingkan karena pengemudi tak hanya membutuhkan safety driving namun juga defensive driving. Yang mana, pengemudi sangat memerlukan skill dalam berkendara dan juga memiliki prilaku yang baik agar tidak terjadi kecelakaan. Semoga bermanfaat!