Bagi sebagian orang, bersosialisasi bukanlah hal yang sulit. Bahkan, ke mana pun dia pergi, dia bisa dengan mudah mendapatkan teman baru. Namun, bagaimana jika anak Anda tidak seperti itu? Justru anak cenderung pendiam saat berada di lingkungan baru. Misalnya ketika anak baru masuk ke Jakarta Intercultural School? Sebenarnya kemampuan anak bersosialisasi sangat dipengaruhi oleh sifat dan karakter anak sendiri. Meskipun begitu bukan berarti Anda tidak bisa membantunya agar lebih mudah bersosialisasi dengan cara berikut ini:
Tingkatkan skill anak
Meningkatkan skill anak dalam satu bidang yang disukainya dapat membantunya untuk lebih mudah bersosialisasi. Sebab, saat berada di bidang tersebut, anak akan merasa nyaman. Misalnya ketika anak senang bermain musik dan Anda memasukkannya ke sekolah musik. Anak akan merasa nyaman terlebih saat bertemu teman-teman baru yang memiliki ketertarikan hal sama dengan sang anak.
Buat anak percaya diri
Banyak anak yang tidak pandai bersosialisasi adalah karena anak kurang merasa percaya diri dengan dirinya sendiri. Bisa akibat anak merasa orang di sekitarnya lebih hebat sehingga ia minder, atau karena hal lain. Dengan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk tampil dan berbicara, maka anak akan lebih mudah bersosialisasi.
Ajak anak berkumpul dengan temannya
Anak akan lebih sulit bersosialisasi dengan orang yang memiliki perbedaan usia terlalu jauh. Sebaiknya, seringlah mengajak anak ke tempat di mana ia bisa menemukan teman seusianya. Lebih baik lagi jika memiliki hobi yang sama. Inilah cara lain agar anak bisa bersosialisasi.
Jalin komunikasi
Anak yang tidak terbiasa diajak mengobrol, kemampuan bicaranya akan lebih rendah dibanding lainnya. Biasakanlah Anda mengajaknya mengobrol tentang berbagai hal. Seperti apa aktivitasnya seharian, makanan yang dikonsumsi hari ini, acara yang ditonton, dan sebagainya.
Batasi penggunaan gadget
Kebiasaan memberikan gadget agar anak tidak rewel adalah sesuatu yang umum dilakukan orang tua zaman sekarang. Padahal cara ini justru bisa semakin menjerumuskan anak karena ia terbiasa berinteraksi dengan gadget dan bukan orang sekitarnya. Jadi, berikan batasan penggunaan teknologi ini agar anak juga terhindar dari risiko kecanduan gadget.
Namun, jika masalah kemampuan bersosialisasi ini terkait dengan masalah kesehatan, seperti gangguan bicara atau sejenisnya, maka segera konsultasikan pada dokter agar bisa mendapat penanganan tepat.
Semoga tips-tips terkait cara meningkatkan keterampilan sosialisasi anak dalam artikel ini berguna untuk Anda dan si kecil ya.