Memahami pengertian suku bunga kredit sebelum mengajukan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) pada Perusahaan Pembiayaan di Indonesia memang sangat penting dilakuka, misalnya untuk membeli mobil baru seperti city car yang semakin populer atau membeli mobil bekas yang belum pernah kecelakaan. Tujuannya, supaya dapat meminimalisir kerugian yang mungkin saja terjadi setelah mengajukan kredit serta menghindari terjadinya salah perhitungan kredit. Secara umum, terdapat dua jenis suku bunga kredit yang wajib dipahami, yakni bunga flat (fixed rate) dan bunga mengambang (floating rate). Kedua jenis suku bunga ini biasanya digunakan untuk menghitung Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan lain sebagainya.
Pengertian suku bunga tetap & suku mengambang
Suku bunga flat (fixed) merupakan suku bunga kredit yang jumlahnya tidak akan berubah sampai akhir periode kredit. Jika pihak leasing menetapkan bunga kredit sebesar 15%, maka sepanjang periode cicilan, pihak debitur hanya perlu membayar bunga kredit 15% sampai kredit tersebut lunas. Biasanya, besaran suku bunga ini dicantumkan langsung di tabel cicilan kredit serta surat perjanjian kredit.
Sementara itu, suku bunga mengambang (floating) merupakan suku bunga kredit yang selalu berubah-ubah mengikuti suku bunga di pasaran. Jika suku bunga di pasaran naik, maka bunganya akan turut naik, begitupun sebaliknya. Inilah yang menyebabkan cicilan yang harus dibayar oleh debitur bisa berubah setiap waktu sehingga tidak bisa dicantumkan dalam tabel cicilan kredit.
Kelebihan serta kekurangan suku bunga tetap & suku bunga mengambang
Sama halnya dengan suku bunga lainnya, baik suku bunga tetap maupun suku bunga mengambang menawarkan berbagai kelebihan dan kekurangan, berikut di antaranya:
Kelebihan & kekurangan suku bunga tetap
Salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh suku bunga tetap ini adalah menjaga supaya cicilan kredit yang dibayar tidak mengalami kenaikan. Namun, pihak debitur tidak bisa mengajukan penurunan cicilan kredit ketika terjadi penurunan suku bunga di pasaran.
Kelebihan & kekurangan suku bunga mengambang
Sedangkan, kelebihan yang dimiliki oleh suku bunga mengambang adalah penurunan suku bunganya bisa sangat drastis, di mana ketika terjadi penurunan suku bunga di pasaran biasanya debitur bisa menghemat pembayaran cicilan sampai 50%. Namun sayangnya, ketika suku bunga naik maka pihak debitur bisa membayar cicilan sampai berkali-kali lipat.
Jadi, manakah di antara keduanya yang lebih menguntungkan? Tentu saja tergantung pada pertimbangan masing-masing nasabah. Untuk Anda yang lebih suka sesuatu yang pasti, maka bunga flat lebih sesuai. Sebab dengan nominal cicilan yang tetap, akan lebih mudah juga bagi Anda dalam mengelola keuangan. Namun, jika Anda lebih suka dengan sesuatu yang menantang dan berani mengambil peluang mendapat cicilan rendah di antara risiko cicilan tinggi saat suku bunga pasar naik, maka bunga mengambang sesuai untuk Anda.