Di tengah konsep modernitas yang melanda bisnis properti Indonesia, rasanya sulit sekali ya menemukan hunian yang ramah lingkungan dengan membawa lanskap alam. Rumah-rumah disulap dengan gaya minimalis plus sentuhan fasad-fasad simetris yang kadang melupakan sisi hijau dari bangunan itu sendiri. Jangankan memperhatikan konsep lingkungan, bahkan kadang satu batang pohon pun tidak ada dalam hunian tersebut. Sulit memang untuk menemukan sebuah bangunan yang ramah lingkungan di tengah arus konsep modern minimalis seperti sekarang ini.
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa pembangunan dengan konsep lingkungan ini ternyata sudah menjadi bahan perbincangan para arsitek sejak lama? Pasalnya bangunan yang ramah lingkungan ini memang sangat diperlukan dan wajib perlu untuk mengantisipasi pemanasan global. Rumah yang ramah lingkungan tidak hanya berputar pada material-materialnya saja yang hijau tetapi juga penerapannya. Para arsitek dunia saling berdiskusi dan memikirkan solusi apa yang bisa diterapkan untuk menghadapi masalah bangunan ramah lingkungan ini.
Tertantang dengan konsep tersebut, seorang arsitek asal Brazil yakni Atria membuat rancangan rumah ramah lingkungan. Rumah ini tidak hanya ‘hijau’, tetapi juga tetap mempertahankan vegetasi lingkungan yang ada di sekitar lahan rumah. Jika biasanya para developer tidak segan-segan ‘memusnahkan’ pohon atau ladang rerumputan di lahan pembangunan, maka arsitek ini tidak demikian. Ia menjadikan vegetasi lingkungan itu sebagai tantangan untuk memaksanya berpikir kritis. Beruntung, kliennya bukanlah klien yang rumit. Klien Atria hanya berpesan untuk dibuatkan sebuah rumah yang sederhana dan memiliki perpustakaan yang akan digunakan untuk menyimpan buku plus pertemuan dengan teman sejawatnya.
Demi mempertahankan lingkungan alam yang subur di sekeliling rumah, Atria membuat fasad geometri yang dipisahkan menjad delapan panel. Panel-panel ini berfungsi juga sebagai filter cahaya agar sinar matahari tidak bisa menembus masuk ke dalam rumah secara langsung. Bangunan utama rumah ini disulap menjadi sebuah perpustakaan besar dengan dinding yang terbuat dari kayu tropis. Bagian ruang tamu mungkin menjadi ruangan paling menarik di rumah ini; Atria membuatnya menjadi terbuka dengan dinding kaca geser yang menghadap langsung ke halaman. (TR)