Setiap anak memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada anak yang memiliki sifat pemberani, tetapi ada juga anak yang justru penakut. Biasanya, hal ini dapat terlihat dari perilaku anak saat berada di tempat umum. Misalnya saja ketika anak sedang berada taman edukasi untuk keluarga. Anak yang pemberani cenderung cepat beradaptasi dan bermain dengan teman baru yang ada di sekitarnya. Namun, anak yang penakut biasanya akan lebih memilih bersembunyi di sekitar orangtuanya.
Nah, untuk Anda yang sedang mengalami masalah seperti ini, jangan panik atau merasa kesal. Sebab ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melatih keberanian anak, di antaranya:
- Sering ajak anak bertemu dengan orang baru
Banyak sekali kejadian anak menjadi penakut karena memang jarang ertemu dengan orang baru. Misalnya untuk anak yang terlalu sering menghabiskan waktunya di rumah untuk menonton atau bermain gadget. Akibatnya, dia merasa bingung dan takut saat harus bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya.
- Beranikan diri untuk melepaskan anak
Terkadang, keberanian anak terbatasi oleh rasa takut orangtua untuk melepaskan anaknya mengeksplore sendiri. Alasannya karena anak masih kecil sehingga masih perlu terus dijaga oleh orangtua. Padahal cara ini salah besar, loh! Saat anak sudah cukup umur untuk mengeksplore berbagai hal di sekitarnya, ada baiknya jika membiarkannya sendiri. Namun ingat, melepaskan bukan berarti tidak mengawasinya. Selama apa yang dilakukannya aman, maka biarkan saja. Namun jika yang dilakukan sudah cukup berbahaya, segera hentikan dan berilah pengertian mengenai bahayanya.
- Ajak ke tempat wisata edukasi
Mengajak anak ke tempat wisata edukasi juga bisa bermanfaat untuk melatih keberanian anak. Jika Anda bingung tempat wisata apa yang menarik, Anda bisa mengajaknya ke Kidzania Jakarta. Kidzania adalah sebuah tempat wisata yang berkonsep kota mini dan memiliki banyak sekali profesi. Selama berada di kota ini, anak bisa mencoba semua profesi yang ada jika waktunya memungkinkan. Namun, selama mencoba sebuah profesi anak tidak boleh didampingi orangtua. Secara langsung, anak akan dipaksa untuk berinteraksi dengan teman lainnya selama bermain.
Semoga membantu, ya! (Vita)