Pengetahuan Pintar

Sejarah di Balik Buckingham Palace

Buckingham Palace atau Istana Buckingham merupakan bangunan yang sudah terkenal hingga ke seluruh dunia. Pasalnya, istana ini merupakan Kediaman Ratu Inggris yang terletak di London dan menjadi pusat pagelaran acara kenegaraan. Dilihat dari desainnya, istana ini sangatlah megah dengan arsitektur bergaya klasik yang sangat mengagumkan. Wah, bahkan melihat dari depan saja sudah membuat kita bermimpi untuk memiliki hunian dengan gaya yang seperti ini. Hmm, doakan saja semoga developer properti Indonesia sekelas Verde bisa menyediakan unit available apartment in Jakarta yang mengadaptasi arsitektur klasik seperti ini, ya!Sejarah di Balik Buckingham Palace

Berdiri di atas lahan seluas 77.000 meter persegi, Buckingham Palace merupakan sebuah simbol ikonik yang digarap oleh beberapa arsitek kenamaan. Adalah John Nash, Edward Blore, Aston Webb, Thomas Cubitt, dan William Winde yang ikut serta dalam pembuatan bangunan ini. Istana Buckingham pertama kali dibuka pada tahun 1703 dan konon ada lebih dari 800 anggota staf yang tinggal di sana. Ada staf untuk pemasangan bendera, membersihkan logam untuk perapian, pembuat jam, dan lain sebagainya. Bahkan, kabarnya para staf pembuat jam ini banyak yang kewalahan karena banyaknya jumlah jam yang ada di itana. Ada sekitar 350 jam dan arloji yang ada di dalam istana dan para staf harus mengeceknya setiap minggu sekali.

Ternyata, meski sudah dikenal oleh masyarakat luas, banyak hal-hal tentang istana ini yang belum diketahui oleh publik. Apa saja, ya?

Awalnya, istana ini adalah rumah tinggal milik John Sheffield yang menjadi Duke of Buckingham selama kunjungan ke London. Tahun 1761, George III memutuskan untuk membeli kawasan istana seharga 32.784 dollar AS untuk istrinya, Ratu Charlotte. Kemudian, pada tahun 1820 bangunannya didandani hingga menjadi seperti sekarang. Pada tahun 1902, istana ini juga pernah dijadikan ruang operasi sementara untuk Edward VII yang dinyatakan mengidap penyakit peritonitis. Peritonitis sendiri merupakan infeksi perut berbahaya yang harus segera ditangani. Ketika itu, sebuah kamar yang menghadap taman di istana diubah menjadi ruang operasi.

Sebuah bangunan yang megah itu ternyata menyimpan sejarah tersendiri, ya. Bagaimana menurut Anda? (Tr)