Pengetahuan Pintar

Jangan Salah: Ini Cara Pelafalan Zara dan Adidas

Untuk kamu yang senang berbelanja, baik berbelanja di toko atau berbelanja secara online dengan internet Bali, pasti kamu mengenal nama dua brand besar ini: Zara dan Adidas. Ya, Zara merupakan salah satu brand retail terbesar di dunia di mana pakaian yang mereka produksi sering diburu oleh para penggemarnya sementara Adidas merupakan nama produsen sepatu dan alat-alat olahraga. Keduanya memiliki penggemar dan selalu laris manis di pasaran.

Namun demikian, apakah kamu benar-benar mengenal nama dua brand ini?

Meskipun kamu menggunakan produk dari dua brand ini sehari-hari, dijamin deh kamu sebetulnya tidak benar-benar mengenal Zara dan Adidas. Tidak percaya? Mari kita tes: bagaimana kamu menyebut Zara dan Adidas? Jika kamu masih menyebutnya dengan membaca kata tersebut secara literal, then please read this article carefully:

zara

 

Menurut Refinery29, sebagian masyarakat dunia masih salah ketika menyebutkan nama brand Zara. Kebanyakan orang menyebut Zara dengan “Za-Ra”. Penyebutan kata “Zara” yang tepat baru terungkap ketika salah satu media berkunjung ke Head Office Zara yang berada di Spanyol. Di sana, tidak ada seorang pun yang menyebut “Zara” dengan “Za-Ra”. Penyebutan yang sebenarnya adalah “Dzah-dah”. Hal ini disebabkan karena Zara harus dibaca dengan Castilian Utara di mana huruf ‘z’ dibaca menjadi ‘th’ dan huruf ‘r’ dibaca menjadi ‘d’.

 

adidasPernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana cara membaca brand “Adidas”? Penulisannya praktis dan tampaknya kamu bisa membaca nama brand ini secara literal. Benar, bukan? Sebagian besar dari kita pasti membaca brand ini dengan cara “A-di-das”. Padahal, penyebutan yang benar tidaklah semudah dan sepraktis itu. Adidas harus dibaca dengan menggunakan dialek Jerman, yakni “Ah-dee-dahs”. Hal ini disebabkan karena pendiri Adidas (yang kemudian menjadi asal muasal nama brand ini) yakni Adolf (Adi) Dassler merupakan orang Jerman. Penyebutan bahasa Jerman cukup unik karena ada perbedaan fonetik, sintaksis, dan leksikon dalam setiap kata-katanya.

Nah, gimana? Selama ini kamu masih salah nggak dalam  menyebut nama dua brand di atas? Lain kali jangan sampai salah lagi, ya 😀